Jumat, 02 Maret 2012

cara membuat malam

 pengertian malam / lilin

Lilin batik adalah bahan yang dipakai untuk menutup permukaan kain menurut gambar motif batik, sehingga permukaan yang tertutup saat pewarnaan tidak terkena\kelunturan warna yang tidak di kehendaki. 

cara pembuatan lilin batik ; getah pohon pinus(Gondoruem), getah pohon meranti(Damar), Parafin (putih dan kuning), Microwax, lemak binatang (kendal, gajih), minyak kelapa, kemudian semua bahan di rebus 5-7 jam cetak dinginkan, jika akan di pake untuk membatik lelehkan kembali.

Jumlah bahan pokok yang dipakai dan perbandingannya adalah bermacam-macam, menurut pemakaiannya dan pengalamannya masing-masing. Jadi lilin batik itu sudah merupakan kombinasi dari bahan-bahan pokok lilin. zaman dahulu dalam pembuatan batik, sebagai penutup kain menggunakan bubur dari ketan dan kain yang dibuat dengan cara ini disebut sebagai kain simbut. Nmaun setelah ditemukannya lilin cara seperti sudah tidak dipergunakan kembali.

Awal mula pemakainan lilin dalam proses penutup dakian saat membuat motif menggunanakan lilin dari tawon atau lanceng. Lililn dari binatang ini menurut orang jawa disebut dengan “malam”, maka lilin batik masih sering disebut pula malam batik. Karena pengalamannya, orang kemudian mencampur malam yang murni dai binatang sebangsatawon itu dengan bahan dari tumbuhan seperti Gondorukem dan Damar matakucing.

Kemudian untuk melemaskan dan menurunkan titik lelehnya ditambah lemak atau minyak, gajih binatang atau minyak kelapa. Pada proses pembuatan batik yang terkahir, seluruh lilin batik dihilangkan dengan kain tersebut dimasukkan ke dalam air panas, sehingga lilin batik tersebut lepas dan setelah air lorodan dingin liln batik menjadi beku kembali dan dapat diambil. Lilin yang diperoleh dari lorodan ini disebut “lilin bekas” atau lilin hitam karena warnanya kehitaman. Lilin bekas ini dicampurkan kembali pada pembuatan campuran lilin baru.